LAPORAN
PRAKTIKUM KHTIOLOGI
PENGENALAN MORFOLOGI SPESIES IKAN BERBEDA
OLEH
:
ASEP WAHYUDIN
1304111897
PEMANFAATAN
SUMBERDAYA PERAIRAN
LABORATORIUM
BIOLOGI PERAIRAN
JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA
PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan saya rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan
ikhtiologi yang berjudul “Pengenalan Morfologi Spesies Ikan
berbeda” dapat terselesaikan tepat pada
waktu yang telah ditentukan.
Dalam kesempatan ini, saya
mengucapkan terimakasih kepada asisten pembimbing yaitu T. Hara
Marsyitah yang
telah banyak membantu saya, dan memberik arahan, saran, bimbingan serta
petunjuk selama praktikum dilaksanakan.
Saya telah berupaya memaksimalkan
tenaga, waktu dan pikiran saya untuk membuat kesempurnaan laporan ini.
Namun tidak tertutup kemungkinan banyak kesalahan yang tidak sengaja dalam
penulisan laporan ini. Kritik dan saran dari para pembaca sangat diharapkan
demi kesempurnaan pada masa yang akan datang.
Pekanbaru,5 Mei 2014
Asep Wahyudin
Isi Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................. i
DAFTAR GAMBAR............................................................................... .......... ii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2.
Tujuan dan Manfaat.............................................................................. 2
BAB
II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB
III. METODOLOGI PRATIKUM
3.1. Waktu dan
Temat.................................................................................. 5
3.2. Bahan dan
Alat..................................................................................... 5
3.2. Metode Pratikum................................................................................... 6
3.4.
Prosedur Pratikum................................................................................. 6
BAB
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil...................................................................................................... 7
4.2.
Pembahasan......................................................................................... 10
BAB
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan.......................................................................................... 11
5.2.
Saran.................................................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Isi Halaman
1. Ikan Slais (kryptopterus lais)................................................................. 7
2. Ikan Kembung Betina ( Rastrelliger
brachysoma )............................... 9
3. Ikan kerapu
balong ( Epinephelus merra )............................................. 10
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Gambar bahan dan alat
yang digunakan................................................
13
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikthiologi adalah ilmu yang khusus
mempelajari tentang ikan dan segala aspek kehidupan ikan yang meliputi
taksonomi, biologi (morfologi, anatomi, fisiologi, genetika, reproduksi, dll).
Ikan adalah hewan vertebrata yang
hidup di air, bernafas dengan insang, bergerak dengan sirip, bersifat
poikiloterm dan memiliki linnea lateralis. Pada bagian morfologi ikan, dapat
dilihat secara jelas dan dapat dibedakan langsung bagian-bagian tubuhnya.
Ditinjau dari morfologinya, tubuh ikan dibagi atas tiga bagian, yakni kepala (caput), badan (truncus) dan ekor (caudal).
Bagian kepala yakni bagian dari ujung mulut terdepan hingga hingga ujung
operkulum (tutup insang) paling belakang. Pada ikan bentuk tubuh setiap
individu ikan sangat dipengaruhi oleh sistem rangka, sistem otot dan habitat
dimana ikan hidup karena beberapa spesies akan mengalami perubahan bentuk tubuh
secara berangsur-angsur, mulai dari larva hingga dewasa sehingga bentuknya
menyerupai bentuk induknya. Antara jenis yang satu dengan jenis lainnya
berbeda- beda. Perbedaan bentuk tubuh ini pada umumnya disebabkan oleh adanya
adaptasi terhadap habitat dan cara hidupnya. Adapun bentuk-bentuk tubuh
ikan tersebut dibagi dua yaitu:
a. Simetri bilateral yaitu ikan yang apabila dibelah
dua secara membujur mulai dari ujung kepala sampai ujung ekor, maka belahan
sebelah kanan akan sama persis dengan belahan sebelah kiri,
b. Non
simetri bilateral yaitu ikan yang apabila dibelah dua secara membujur mulai
dari ujung kepala sampai ujung ekor, maka belahan sebelah kanan tidak akan sama
dengan belahan sebelah kiri. Secara garis besar, ikan-ikan yang terdapat dialam terbagi
atas dua grup, yakni agnatha (ikan yang tidak berahang) dan gnathostomata (ikan
yang memiliki rahang).
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penulisan laporan ini
adalah untuk mengetahui penggolongan, bentuk tubuh dan bagian luar tubuh ikan
dan sebagai informasi mengenai pembagian bentuk tubuh ikan juga untuk memenuhi
tugas laporan hasil praktikum Ikhtiologi
Adapun manfaat dari penulisan
laporan ini adalah kita dapat mengetahui berbagai bentuk tubuh bagian
luar dari tubuh ikan. Kita juga dapat membedakan perbedaan antara ikan yang
memiliki rahang dengan ikan yang tidak memiliki rahang.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Ilmu pengetahuan
tentang ikan dimunculkan oleh rasa ingin tahu manusia dan kebutuhan akan data
base ikan bagi kepentingan perdagangan, industri maupun pariwisata. Ikan
telah mampu bertahan hidup seiring dengan perkembangan variasi dari tempat
hidupnya. Mereka hidup di air tawar yang bersih sampai pada air yang
bersalinitas lebih tinggi pada air laut. Mereka ada dalam air gunung yang
mengalir deras, di dalam air yang sunyi dan gelap dan tidak terdapat hewan
vertebrata lainnya dan di lautan luas. Bagi ikan, air adalah media
komunikasi mereka, tempat beranak dan bertelur, tempat tidur, tempat bermain,
toilet, panggung kehidupan dan kuburan bagi mereka (Rajabnadia, 2009).
Secara garis besar ikan-ikan yang
terdapat dialam terbagi atas dua grup yaitu aganatha (ikan yang tidak
berahang) dan gnathostomata (ikan yang memiliki rahang). Grup ikan tersebut
dibagi kedalam tiga kelas, yakni kelas cephalospidomophi, kelas condrichthyes
dan kelas osteichthyes ( Manda, 2013).
Pengenalan struktur ikan tidak
terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri
yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan. Morfologi
ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan. (Wahyuningsih
dan barus, 2006).
Semua ukuran yang digunakan merupakan pengukuran yang
diambil dari satu titik ke titik lain tanpa melalui lengkungan badan.
- Panjang
total (TL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir (premaxillae) hingga
ujung ekor.
-
Panjang standar (SL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir
(premaxillae) hingga pertengan pangkal sirip ekor (pangkal sirip ekor bukan berarti
sisik terakhir karena sisik-sisik tersebut biasanya memanjang sampai ke sirip
ekor.
-
Panjang kepala (HL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir
(premaxilla) hingga bagian terbelakang operculum atau membran operculum
(Jeffri, 2010).
Rangka ikan berfungsi untuk
menegakkan tubuh, menunjang atau atau menyokong organ-organ tubuh. Secara tidak
langsung rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa tulang-tulang yang membentuk sistem rangka
berkaitan dengan terhadap lingkungannya secara terus menerus (Rahardjo.dkk,
2011).
Sehubungan dengan bervariasinya
integumen pada vertebrata khusunya ikan, maka fungsinya pun bermacam-macam
pula, antara lain: pelindung terhadap gangguan mekanis, fisis, organis atau
penyesuaian diri terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupannya,
termasuk pelindung terhadap hewan lain yang merupakan musuhnya; kulit juga
digunakan sebagai alat ekskresi dan osmoregulasi dan sebagai alat pernapasan
pada beberapa jenis ikan tertentu (Burhanuddin, 2008).
III. METODOLOGI PRATIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ikhtiologi mengenai “Pengenalan
Morfologi Spesies Ikan Berbeda”
dilaksanakan pada Kamis,
1 Mei 2014 pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB bertempat di Laboratorium
Biologi Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Kampus
Bina Widya KM.12,5 Simpang Baru, Panam, Pekanbaru.
3.2. Bahan dan
Alat
Bahan yang
digunakan dalm pratikum ini adalah Ikan Selais (kryptopterus lais), Ikan Kembung Betina (astrelliger
brachysoma), Ikan kerapu balong (Epinephelus merra), Ikan Bawal Putih (Pampus arganteus), Ikan Gurami (Osphronemus Goramy), Ikan Patin (Pangasius pangasius), Ikan Layur (Trichiurus lepturus), Ikan Merah (Lutjanus campechanus), Ikan Kapiek (Puntius Schwanefeldi).
Adapun alat-alat yang digunakan slama pratikum berlangsung adalah serbet,
tisu gulung, buku penuntun dan lembar
kerja, serta alat tulis berupa pena, pensil, penghapus, peraut pensil, dan
penggaris.
3.3. Metode
Pratikum
Metode yang
digunakan adalah metode pengamatan tidak langsung yakni sampel sudah ada
didalam laboratorium berupa yang sudah diawetkan untuk diamati dan diambildah datanya.
3.4 Prosedur Praktikum
Sebelum prtikan memasuki laboratorium pratikan harus memakai baju lab,
dan sebelum mas uk pratikan lebih dahulu
diabsen dan diperiksa kelengkapan alat yang dibawa , setelah memasuki
laboratorium pratikan menempati tempat yang sudah ditetapkan, setelah itu
asisten menjelaskan apa dan bagai mana menjalankan pratikum hari itu, setelah
itu pratikan sudah bisa memulai pratikum dengan syarat harus tenang, setelah
melakukan pratikum 5 menit sebelum waktu habis diadakan kuis, dan setelah itu
pratikan dipersilahkan keluar dari laboratorium dengan syarat ruangan harus bersih
seperti saat pratikum memasuki ruangan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
A. Ikan Selais (kryptopterus lais)
|
Gambar 1. Ikan Selais (kryptopterus
lais)
Dengan perbandingan 1:2 maka diperoleh data
sebagai berikut:
TL = 10 cm, SL = 8 cm, BdH = 2 cm
Klasifikasi
Ikan Selais
Ordo
: Slluriformes
Family
: Siluridae
Genus
: Kryptopterus
Species
:
Kriptopteruslais lais
B. Ikan Kembung Betina ( Rastrelliger brachysoma )
|
Gambar 2. Ikan Kembung Betina ( Rastrelliger
brachysoma )
Dengan perbandingan 1:2 maka diperoleh data
sebagai berikut:
TL = 13 cm, SL = 11
cm, BdH = 4 cm
Klasifikasi
Ikan Kembung Betina
Ordo : Perciformes
Sub ordo : Acanthuroidei
famii : Scrombidae
genus : Rastrelliger
Species : Rastrelliger Brachysoma
C. Ikan
Kerapu Balong ( Epinephelus merra )
|
Gambar 3.
Ikan kerapu balong ( Epinephelus merra )
Dengan perbandingan 1:2 maka diperoleh data
sebagai berikut:
TL = 16,5
cm, SL = 13,5 cm, BdH = 5 cm, HdL = 4,5 cm
Ordo : Periciformers
Sub ordo : Percoldei
Family : Centropomidae
Genus : Epinephelus
Species : Epinephelus merra
4.2 Pembahasan
Ikan Selais (kryptopterus lais)Termasuk kedalam grup gnathostomata (memiliki rahang),
bentuk kepala tumpul, posisi mata dikanan-kiri kepala, posisi mulut terminal, memiliki
sungut 2
pasang, tidak mempunyai sisik, memiliki sirip perut yang menyatu dengan sirip
anus mulai dari perut sampai pangkal ekor, dan ikan ini tidak memiliki sirip
punggung serta bentuk ekor pada Ikan Selais berlekuk kembr, dan habitat Ikan
Selais ini berada di air tawar.
Ikan Kembung Betina (Rastrelliger brachysoma)Tergolong ikan bilateral simetris,
dengan bentuk tubuh seperti torpedo, bentuk kepala lancip, dengan kepala tidak
bersisik, mulut terletak dibagian kepala pada posisi terminal,ikan ini
tidakmemiliki sungut, lubang hidung terletak diatas mulut, mata terletak disisi
kiri-kanan kepala ikan, dibadan ikan terdapat sisik namun hanya sedikit dan
terletak dekat pangkal ekor, bentuk ekor ikan ini berupa bulan sabit,Ikan
kembung betina termasuk kedalam ordo percomophi, dengan warna tubuh kekuningan
dan pada bagian ventral berwarna keemasan dan ikan ini tidak memiliki bintik
Ikan Kaerapu Balong (Epinephelus
merra)Termasuk grup
gnathostomata, bentuk tubuh bilateral simetris, bentuk tubuh compressed, bentuk
kepala tumpul dan bersisik, bentuk mulut terminal, mata berada
didepan,di atas rahang dengan letak disisi kanan dan kiri daerah
kepala, dan insang ikam ini berada dibelakang mata dan masih
dibagian kepala, sisik menutupi tubuh mulai dari kepala sampai pangkal
ekor, dan diseluruh tubuh ikan ini memiliki bercak bundar dengan warna yang
lebih gelap dari warna sisik keseluruhan, memiliki sirip punggung, sirip dada,
sirip perut, sirip anus dan sirip ekor, sirip ekor pada Ikan Kerapu Balong ini berbentuk bundar.
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang
didapat dari praktikum Ipengenalan Morfologi Spesies Ikan
Berbeda adalah bahwa ikan yang terdapat di alam
mempunyai persamaan dan perbedaan antara satu dengan yang lainnya, hal itu
dapat dilihat dari segi mulut, sirip, hidung, mata, bentuk tubuh, habitat maupun jenis makanannya. Hal ini akan
sangat mempengaruhi terhadap aktivitas atau kebiasaan dari pergerakan ikan itu
sendiri. Bentuk tubuh setiap individu ikan sangat dipengaruhi oleh sistem
rangka, sistem otot dan satuan habitat dimana ikan-ikan itu hidup.
5.2. Saran
Selaku manusia
biasa tentu tidak luput dari kekurangan dan kelemahan. Sebagai
praktikan yang baru
memulai bangku perkuliahan, saya menyadari masih memiliki banyak
kekurangan dan
memiliki banyak kendala dalam
mengerjakan laporan praktikum ini, hal ini karena
kurangnya buku-buku yang mendukung untuk kelancaran dan kemudahan dalam pelaksanaan praktikum dan
dalam penyelesaian laporan
praktikum. Jadi, semoga
untuk
selanjutnya hal tersebut dapat terpenuhi demi kesempurnaan penulisan
berikutnya. Tentunya arahan
dan masukan dari para assisten
juga sangat saya butuhkan untuk mempermudah dan memperlancar jalannya pratikum selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin, A.
Iqbal. 2008. Ikhtiologi Ikan dan Aspek Kehidupannya.Yayasan
Citra Emulsi. Makassar.
Jeffri.
2010. Morfologi Ikan, Universitas Sriwijaya, Palembang.
Kordi.K.2010.
Panduan Lengkap Mmelihara Ikan Air Tawar.Lily Publisher.Yogyakarta
Rajabnadia,
L. Abdul. Buku Ajar Ichtyology. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Haluoleo. Kendari.
Sulistiyono.2005. Morfologi Dasar Ikan. Mandala Pratama:
Jogjakarta.
LAMPIRAN
Alat Dan Bahan
Yang Digunakan Selama Pratikum
untuk alat dan bahan tidak ada fotonya, maaf ya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar