home


Selamat Datang di Website Pengantar Sistem Informasi milik Ali 10, Asep 13, Nia 13

Jumat, 16 Mei 2014

laporan Pratikum ikhtiologi PENGENALAN MORFOLOGI SPESIES IKAN BERBEDA




LAPORAN PRAKTIKUM KHTIOLOGI
PENGENALAN MORFOLOGI SPESIES IKAN BERBEDA


OLEH :
ASEP WAHYUDIN
1304111897
PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERAIRAN






LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN
JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
2014


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan saya rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan ikhtiologi yang berjudul “Pengenalan Morfologi Spesies Ikan berbeda” dapat terselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih kepada asisten pembimbing yaitu T. Hara Marsyitah yang telah banyak membantu saya, dan  memberik arahan, saran, bimbingan serta petunjuk selama praktikum dilaksanakan.
Saya telah berupaya memaksimalkan tenaga, waktu dan  pikiran saya untuk membuat kesempurnaan laporan ini. Namun tidak tertutup kemungkinan banyak kesalahan yang tidak sengaja dalam penulisan laporan ini. Kritik dan saran dari para pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan pada masa yang akan datang.







    Pekanbaru,5 Mei  2014

                                                                                                                                Asep Wahyudin

Isi                                                                                                                 Halaman

DAFTAR ISI.............................................................................................              i

DAFTAR GAMBAR............................................................................... ..........   ii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................            iii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang...................................................................................... 1

1.2. Tujuan dan Manfaat.............................................................................. 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB III. METODOLOGI PRATIKUM
3.1. Waktu dan Temat.................................................................................. 5
3.2. Bahan dan Alat..................................................................................... 5
3.2. Metode Pratikum................................................................................... 6
3.4. Prosedur Pratikum................................................................................. 6
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil...................................................................................................... 7
4.2. Pembahasan......................................................................................... 10
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan.......................................................................................... 11
5.2. Saran.................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


DAFTAR GAMBAR


Isi                                                                                                                 Halaman

1. Ikan Slais (kryptopterus lais).................................................................                7
2. Ikan Kembung Betina ( Rastrelliger brachysoma )...............................                9
3. Ikan kerapu balong ( Epinephelus merra ).............................................              10


DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran                                                                        Halaman
1. Gambar bahan dan alat  yang digunakan................................................           13


I. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Ikthiologi adalah ilmu yang khusus mempelajari tentang ikan dan segala aspek kehidupan ikan yang meliputi taksonomi, biologi (morfologi, anatomi, fisiologi, genetika, reproduksi, dll).
Ikan adalah hewan vertebrata yang hidup di air, bernafas dengan insang, bergerak dengan sirip, bersifat poikiloterm dan memiliki linnea lateralis. Pada bagian morfologi ikan, dapat dilihat secara jelas dan dapat dibedakan langsung bagian-bagian tubuhnya. Ditinjau dari morfologinya, tubuh ikan dibagi atas tiga bagian, yakni kepala (caput), badan (truncus) dan ekor (caudal). Bagian kepala yakni bagian dari ujung mulut terdepan hingga hingga ujung operkulum (tutup insang) paling belakang. Pada ikan bentuk tubuh setiap individu ikan sangat dipengaruhi oleh sistem rangka, sistem otot dan habitat dimana ikan hidup karena beberapa spesies akan mengalami perubahan bentuk tubuh secara berangsur-angsur, mulai dari larva hingga dewasa sehingga bentuknya menyerupai bentuk induknya. Antara jenis yang satu dengan jenis lainnya berbeda- beda. Perbedaan bentuk tubuh ini pada umumnya disebabkan oleh adanya adaptasi terhadap habitat dan cara hidupnya.  Adapun bentuk-bentuk tubuh ikan tersebut dibagi dua yaitu:
a. Simetri bilateral yaitu ikan yang apabila dibelah dua secara membujur mulai dari ujung kepala sampai ujung ekor, maka belahan sebelah kanan akan sama persis dengan belahan sebelah kiri,
b. Non simetri bilateral yaitu ikan yang apabila dibelah dua secara membujur mulai dari ujung kepala sampai ujung ekor, maka belahan sebelah kanan tidak akan sama dengan belahan sebelah kiri. Secara garis besar, ikan-ikan yang terdapat dialam terbagi atas dua grup, yakni agnatha (ikan yang tidak berahang) dan gnathostomata (ikan yang memiliki rahang).
1.2  Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui penggolongan, bentuk tubuh dan bagian luar tubuh ikan dan sebagai informasi mengenai pembagian bentuk tubuh ikan juga untuk memenuhi tugas laporan hasil praktikum Ikhtiologi
Adapun manfaat dari penulisan laporan  ini adalah kita dapat mengetahui berbagai bentuk tubuh bagian luar dari tubuh ikan. Kita juga dapat membedakan perbedaan antara ikan yang memiliki rahang dengan ikan yang tidak memiliki rahang.


II. TINJAUAN PUSTAKA
Ilmu pengetahuan tentang ikan dimunculkan oleh rasa ingin tahu manusia dan kebutuhan akan data base ikan bagi kepentingan perdagangan, industri maupun pariwisata. Ikan telah mampu bertahan hidup seiring dengan perkembangan variasi dari tempat hidupnya. Mereka hidup di air tawar yang bersih sampai pada air yang bersalinitas lebih tinggi pada air laut. Mereka ada dalam air gunung yang mengalir deras, di dalam air yang sunyi dan gelap dan tidak terdapat hewan vertebrata lainnya dan di lautan luas. Bagi ikan, air adalah media komunikasi mereka, tempat beranak dan bertelur, tempat tidur, tempat bermain, toilet, panggung kehidupan dan kuburan bagi mereka (Rajabnadia, 2009).
Secara garis besar ikan-ikan yang terdapat dialam terbagi atas dua grup yaitu  aganatha (ikan yang tidak berahang) dan gnathostomata (ikan yang memiliki rahang). Grup ikan tersebut dibagi kedalam tiga kelas, yakni kelas cephalospidomophi, kelas condrichthyes dan kelas osteichthyes ( Manda, 2013).
Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan. (Wahyuningsih dan barus, 2006).
Semua ukuran yang digunakan merupakan pengukuran yang diambil dari satu titik ke titik lain tanpa melalui lengkungan badan.
-          Panjang total (TL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir (premaxillae) hingga ujung ekor.
-          Panjang standar (SL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir (premaxillae) hingga pertengan pangkal sirip ekor (pangkal sirip ekor bukan berarti sisik terakhir karena sisik-sisik tersebut biasanya memanjang sampai ke sirip ekor.
-          Panjang kepala (HL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir (premaxilla) hingga bagian terbelakang operculum atau membran operculum (Jeffri, 2010).
Rangka ikan berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang atau atau menyokong organ-organ tubuh. Secara tidak langsung rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tulang-tulang yang membentuk sistem rangka berkaitan dengan terhadap lingkungannya secara terus menerus (Rahardjo.dkk, 2011).
Sehubungan dengan bervariasinya integumen pada vertebrata khusunya ikan, maka fungsinya pun bermacam-macam pula, antara lain: pelindung terhadap gangguan mekanis, fisis, organis atau penyesuaian diri terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupannya, termasuk pelindung terhadap hewan lain yang merupakan musuhnya; kulit juga digunakan sebagai alat ekskresi dan osmoregulasi dan sebagai alat pernapasan pada beberapa jenis ikan tertentu (Burhanuddin, 2008).




 

III. METODOLOGI PRATIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ikhtiologi mengenai “Pengenalan Morfologi Spesies Ikan Berbeda” dilaksanakan pada Kamis, 1 Mei 2014 pukul 13.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB bertempat di Laboratorium Biologi Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Kampus Bina Widya KM.12,5 Simpang Baru, Panam, Pekanbaru.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalm pratikum ini adalah Ikan Selais (kryptopterus lais), Ikan Kembung Betina (astrelliger brachysoma), Ikan kerapu balong (Epinephelus merra), Ikan Bawal Putih (Pampus arganteus), Ikan Gurami (Osphronemus Goramy),  Ikan Patin (Pangasius pangasius), Ikan Layur (Trichiurus lepturus), Ikan Merah (Lutjanus campechanus), Ikan Kapiek (Puntius Schwanefeldi).
Adapun alat-alat yang digunakan slama pratikum berlangsung adalah serbet, tisu gulung, buku penuntun dan  lembar kerja, serta alat tulis berupa pena, pensil, penghapus, peraut pensil, dan penggaris.
3.3. Metode Pratikum
Metode yang digunakan adalah metode pengamatan tidak langsung yakni sampel sudah ada didalam laboratorium berupa yang sudah diawetkan untuk diamati dan diambildah  datanya.
3.4 Prosedur Praktikum
Sebelum prtikan memasuki laboratorium pratikan harus memakai baju lab, dan sebelum  mas uk pratikan lebih dahulu diabsen dan diperiksa kelengkapan alat yang dibawa , setelah memasuki laboratorium pratikan menempati tempat yang sudah ditetapkan, setelah itu asisten menjelaskan apa dan bagai mana menjalankan pratikum hari itu, setelah itu pratikan sudah bisa memulai pratikum dengan syarat harus tenang, setelah melakukan pratikum 5 menit sebelum waktu habis diadakan kuis, dan setelah itu pratikan dipersilahkan keluar dari laboratorium dengan syarat ruangan harus bersih seperti saat pratikum memasuki ruangan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
A. Ikan Selais (kryptopterus lais)

Gambar 1. Ikan Selais (kryptopterus lais)
Dengan perbandingan 1:2 maka diperoleh data sebagai berikut:
TL = 10 cm, SL = 8 cm, BdH = 2  cm
Klasifikasi Ikan Selais
Ordo                                  : Slluriformes
Family                               : Siluridae
Genus                                : Kryptopterus
Species                              : Kriptopteruslais lais
B. Ikan Kembung Betina ( Rastrelliger brachysoma )

Gambar 2. Ikan Kembung Betina ( Rastrelliger brachysoma )
Dengan perbandingan 1:2 maka diperoleh data sebagai berikut:
TL = 13 cm, SL = 11 cm, BdH = 4 cm
Klasifikasi Ikan Kembung Betina
Ordo                : Perciformes
Sub ordo         : Acanthuroidei
famii                : Scrombidae
genus               : Rastrelliger
Species            : Rastrelliger Brachysoma

C. Ikan Kerapu Balong ( Epinephelus merra )

Gambar 3. Ikan kerapu balong ( Epinephelus merra )
Dengan perbandingan 1:2 maka diperoleh data sebagai berikut:
TL = 16,5 cm, SL = 13,5 cm, BdH = 5 cm, HdL = 4,5 cm
Ordo                            : Periciformers
Sub ordo                     : Percoldei
Family                         : Centropomidae
Genus                          : Epinephelus
Species                        : Epinephelus merra



4.2 Pembahasan
            Ikan Selais (kryptopterus lais)Termasuk kedalam grup gnathostomata (memiliki rahang), bentuk kepala tumpul, posisi mata dikanan-kiri kepala, posisi mulut terminal, memiliki sungut 2 pasang, tidak mempunyai sisik, memiliki sirip perut yang menyatu dengan sirip anus mulai dari perut sampai pangkal ekor, dan ikan ini tidak memiliki sirip punggung serta bentuk ekor pada Ikan Selais berlekuk kembr, dan habitat Ikan Selais ini berada di air tawar.
            Ikan Kembung Betina (Rastrelliger brachysoma)Tergolong ikan bilateral simetris, dengan bentuk tubuh seperti torpedo, bentuk kepala lancip, dengan kepala tidak bersisik, mulut terletak dibagian kepala pada posisi terminal,ikan ini tidakmemiliki sungut, lubang hidung terletak diatas mulut, mata terletak disisi kiri-kanan kepala ikan, dibadan ikan terdapat sisik namun hanya sedikit dan terletak dekat pangkal ekor, bentuk ekor ikan ini berupa bulan sabit,Ikan kembung betina termasuk kedalam ordo percomophi, dengan warna tubuh kekuningan dan pada bagian ventral berwarna keemasan dan ikan ini tidak memiliki bintik
            Ikan Kaerapu Balong (Epinephelus merra)Termasuk grup gnathostomata, bentuk tubuh bilateral simetris, bentuk tubuh compressed, bentuk kepala tumpul dan bersisik, bentuk mulut terminal, mata berada didepan,di atas rahang dengan letak disisi kanan dan kiri daerah kepala, dan insang ikam ini berada dibelakang mata dan masih dibagian kepala, sisik menutupi tubuh mulai dari kepala sampai pangkal ekor, dan diseluruh tubuh ikan ini memiliki bercak bundar dengan warna yang lebih gelap dari warna sisik keseluruhan, memiliki sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus dan sirip ekor, sirip ekor  pada Ikan Kerapu Balong ini berbentuk bundar.
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum Ipengenalan Morfologi Spesies Ikan Berbeda adalah bahwa ikan yang terdapat di alam mempunyai persamaan dan perbedaan antara satu dengan yang lainnya, hal itu dapat dilihat dari segi mulut, sirip, hidung, mata, bentuk tubuh, habitat maupun jenis makanannya. Hal ini akan sangat mempengaruhi terhadap aktivitas atau kebiasaan dari pergerakan ikan itu sendiri. Bentuk tubuh setiap individu ikan sangat dipengaruhi oleh sistem rangka, sistem otot dan satuan habitat dimana ikan-ikan itu hidup.
5.2. Saran
Selaku manusia biasa tentu tidak luput dari kekurangan dan kelemahan. Sebagai praktikan yang baru memulai bangku perkuliahan, saya menyadari masih memiliki banyak kekurangan dan memiliki banyak kendala dalam mengerjakan laporan praktikum ini, hal ini karena kurangnya buku-buku yang mendukung untuk kelancaran dan kemudahan dalam pelaksanaan praktikum dan dalam penyelesaian laporan praktikum. Jadi, semoga untuk selanjutnya hal tersebut dapat terpenuhi demi kesempurnaan penulisan berikutnya. Tentunya arahan dan masukan dari para assisten juga sangat saya butuhkan untuk mempermudah dan memperlancar jalannya pratikum selanjutnya.




 

DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin, A. Iqbal. 2008. Ikhtiologi Ikan dan Aspek Kehidupannya.Yayasan Citra Emulsi. Makassar.
Jeffri. 2010. Morfologi Ikan, Universitas Sriwijaya, Palembang.
Kordi.K.2010. Panduan Lengkap Mmelihara Ikan Air Tawar.Lily Publisher.Yogyakarta
Rajabnadia, L. Abdul. Buku Ajar Ichtyology. Fakultas Perikanan dan Ilmu  Kelautan Universitas Haluoleo. Kendari.
Sulistiyono.2005. Morfologi Dasar Ikan. Mandala Pratama: Jogjakarta.




 



LAMPIRAN












 

Alat Dan Bahan Yang Digunakan Selama Pratikum

untuk alat dan bahan tidak ada fotonya, maaf ya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

klik untuk mencari yang anda butuhkan